2/25/2010

Paganini Pendekar Violin Abad 18

Niccolo Paganini (1782-1840) mungkin adalah komposer klasik yang akrab bagi penggemar musik metal. Si Yngwie Malmsteen adalah salah satu gitaris yang sering mengambil inspirasi dari phrase-phrase Paganini seperti di lagu Seventh Sign.

Paganini lahir di Genoa, Italia. Waktu kecil dia dihadiahkan sebuah biola ama ortunya, yang berharap agar Paganini menjadi seorang pemusik jagoan. Bapaknya sering mengurung si anak dalam kamar dengan harapan segera tercapai cita-cita (ortunya). Saat berusia 11 tahun Paganini tampil debut memainkan variasi yang dikarang sendiri. Umur 13 pertama kali dia mulai tur.

Tahun 1801 Paganini pindah ke Lucca dan segera menjadi pentolan di orkestra lokal. Ama teman ceweknya Paganini dirayu agar belajar gitar, dan diapun belajar dan menghasilkan beberapa karya penting seperti 12 sonata for violin dan gitar. Tahun 1805 adik perempuan si Napoleon Bonaparte, Putri Elisa, bertugas di Lucca. Paganini memainkan improvisasi dua biola buat si Putri dan mempersembahkan hadiah ultah buat Napolean sebuah karya berjudul Sonata Napoleone, nomor untuk solo biola.

Paganini meninggalkan Lucca tahun 1809 dan tur ke bagian lain Italia. Di sana dia berjaya menampilkan permainan yang tak tertandingi dan virtuasik. Untuk mengakomodir permainannya Paganini menulis 14 Caprices for solo violin, yang sangat digemari karena dalam segi teknikal nomor ini diyakini sangat sulit dimainkan, dan hanya bisa sempurna dimainkan si penulis seorang. Paganini juga menulis komposisi untuk orkestra penuh seperti Violin Concerto dan Le Streghe (Witches' Dance) variations for violin dan orkestra. Aura misteri Paganini mulai muncul di media massa. Tambah lagi dia sering bermain dengan tatapan mata yang aneh mengakibatkan orang-orang berspekulasi kalau dia sudah bersembahyang pada setan untuk mencapai kemampuan musikalnya.

Tahun 1824 Paganini kenalan ama Antonia Bianchi. Dari hubungan ini lahirnya anak, Achille. Paganini berjaya di dunia permusikan di Vienna, Berlin dan Paris dari 1828 hingga 1831. Tapi kurang berhasil di London. Salah satunya karena harga tiket yang mahal di sana mengakibatkan media massa seperti The Times mengkritik penampilannya. Paganini protes dan melalui penampilannya yang baik si koran malah musti merevisi pendapatnya.

Tahun 1834 Paganini mulai dipengaruhi penyakit dan permainannya menurun. Dia juga jatuh dalam dosa perjudian sebelum akhirnya wafat tahun 1840 karena kanker larynx.

Pengaruh Paganini ada dua. Pertama adalah dia menjadi model bagaimana seorang pemusik bisa mempertunjukan penampilan yang virtuosik, dan bagi komposer bagaimana dia membuka kemungkinan dituliskannya musik-musik baru sesuai pengetahuan skill berbiola yang dia ajarkan. Chopin di beberapa Etudenya dipengaruhi ide-ide Paganini. Brahms dan Schumann adalah penggagumnya. Yang paling jelas adalah maestro piano generasi berikutnya Liszt yang menkopi idenya di violin ke piano dan menjadi virtuoso piano di generasinya. Karyanya Caprise no.24 in A minor sering menjadi tantangan bagi komposer besar sesudah dia untuk digubah menjadi bentuk orkestra penuh, seperti yang dilakukan Rachmaninov, Lutoslawski, Webber dan lain-lain.

terjemahan bebas,
John Stanley - Classical Music

Paganini Violin concerto no.2 in Bm La Campanella
(arr. Violin and Piano)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...